Belajar Hadits
Ferlu aki" dan nini " wahasiwa mahasiswi UMI ketahu ...Para sahabat belajar sholat misalnya itu langsung praktek sholat dgn Nabi loo. Bukan baca kitab Hadits karena kitab Hadits belum ada. Begitu pula dgn anak para Sahabat yaitu generasi Tabi'in. Para Imam Mazhab yg dari Tabi'it Tabi'in juga begitu. Praktek sholat langsung dgn para Ulama Tabi'in meski mulai mengumpulkan hadits2.
Tahu tidak kapan 2 Hadits tersahih dibukukan? Imam Bukhari itu lahir tahun 196 Hijriyah. Membukukan Sahih Bukhari sekitar tahun 240 H. Imam Muslim lahir setelah Imam Bukhari.
Jadi generasi Salaf itu belajar dgn cara praktek langsung dgn para Ulama / Salafus Saleh. Bukan dgn mengkaji Kitab Bukhari dan Muslim karena itu belum ada.
Makanya di Hadits ada disebut Orang Tua wajib mengajarkan anaknya sholat saat usia 7 tahun dan memukulnya jika tidak sholat pada usia 10 tahun. Sudah pada baca hadits itu belum?
Apa ada orang2 di sini yang bisa sholat dari cuma membaca kitab hadits saja? Tidak belajar sholat dari orang tua / guru2 mereka?
Bahkan para Imam Hadits terkemuka seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Hajar, Imam Nawawi dsb saja belajar sholat dgn mengikuti Mazhab Syafi'e. Bukan dgn mempelajari hadits2 yg mereka kumpulkan karena jumlahnya tidak cukup. Dari 1 juta hadits yg dikumpulkan Imam Bukhari, hanya 7000-an yg disahihkan. Itu tidak cukup untuk membuat pedoman cara sholat lengkap:
ulama-ulama yang terkemudian yang mengikuti dan turut menyebarkan Mazhab Syafi'i, antara lain:
Imam Abu al-Hasan al-Asy'ari
Imam Bukhari
Imam Muslim
Imam Nasa'i
Imam Baihaqi
Imam Turmudzi
Imam Ibnu Majah
Imam Tabari
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani
Imam Abu Daud
Imam Nawawi
Imam as-Suyuti
Imam Ibnu Katsir
Imam adz-Dzahabi
Imam al-Hakim
Lihat betapa banyaknya Imam2 Hadits terbesar di dunia yang hafal Al Qur'an dan menguasai ratusan ribu hadits dgn rendah hati sholat dgn mengikuti Mazhab Imam Syafi'ie.
Masak kalian yang belum tentu hafal Juz 'Amma dgn sombong mencoba menggali sendiri kitab2 hadits agar bisa sholat sesuai sunnah Nabi. Tidak semua perbuatan ayah anda, anda tulis dalam "Hadits". Begitu pula tidak semua Sunnah Nabi dituliskan para Sahabat ke dalam Hadits. Tapi Sunnah Nabi tsb mengalir lewat Sunnah Sahabat yg meniru Sunnah Nabi. Begitu seterusnya.
Posisi kepala, tangan, kaki, jari, dsb itu sulit dituliskan dgn hadits. Jadi harus praktek langsung. Cara terbaik belajar silat adalah dgn praktek langsung dgn guru2 silat. Tidak bisa orang cuma baca kitab silat akhirnya bisa jadi ahli silat.
Aneh jika seorang tukang servis jam hingga usia 20 tahun seperti Albani yang belajar sendiri di perpustakaan tiba2 jadi Ahli Hadits yg lebih hebat daripada Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Hajar dsb dan menulis cara Sholat Nabi yg ternyata bertentangan dgn cara yang dicontohkan oleh para Imam Mazhab. Memangnya dia punya mesin waktu Dora Emon sehingga bisa pergi dari abad 14 Hijriyah ke 1 Hijriyah untuk melihat Nabi sholat.
Itu saja dulu materi hari Ini
#Sarkub #Aswaja #KampusMenyan
 salam menyann ,,,
Ferlu aki" dan nini " wahasiwa mahasiswi UMI ketahu ...Para sahabat belajar sholat misalnya itu langsung praktek sholat dgn Nabi loo. Bukan baca kitab Hadits karena kitab Hadits belum ada. Begitu pula dgn anak para Sahabat yaitu generasi Tabi'in. Para Imam Mazhab yg dari Tabi'it Tabi'in juga begitu. Praktek sholat langsung dgn para Ulama Tabi'in meski mulai mengumpulkan hadits2.
Tahu tidak kapan 2 Hadits tersahih dibukukan? Imam Bukhari itu lahir tahun 196 Hijriyah. Membukukan Sahih Bukhari sekitar tahun 240 H. Imam Muslim lahir setelah Imam Bukhari.
Jadi generasi Salaf itu belajar dgn cara praktek langsung dgn para Ulama / Salafus Saleh. Bukan dgn mengkaji Kitab Bukhari dan Muslim karena itu belum ada.
Makanya di Hadits ada disebut Orang Tua wajib mengajarkan anaknya sholat saat usia 7 tahun dan memukulnya jika tidak sholat pada usia 10 tahun. Sudah pada baca hadits itu belum?
Apa ada orang2 di sini yang bisa sholat dari cuma membaca kitab hadits saja? Tidak belajar sholat dari orang tua / guru2 mereka?
Bahkan para Imam Hadits terkemuka seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Hajar, Imam Nawawi dsb saja belajar sholat dgn mengikuti Mazhab Syafi'e. Bukan dgn mempelajari hadits2 yg mereka kumpulkan karena jumlahnya tidak cukup. Dari 1 juta hadits yg dikumpulkan Imam Bukhari, hanya 7000-an yg disahihkan. Itu tidak cukup untuk membuat pedoman cara sholat lengkap:
ulama-ulama yang terkemudian yang mengikuti dan turut menyebarkan Mazhab Syafi'i, antara lain:
Imam Abu al-Hasan al-Asy'ari
Imam Bukhari
Imam Muslim
Imam Nasa'i
Imam Baihaqi
Imam Turmudzi
Imam Ibnu Majah
Imam Tabari
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani
Imam Abu Daud
Imam Nawawi
Imam as-Suyuti
Imam Ibnu Katsir
Imam adz-Dzahabi
Imam al-Hakim
Lihat betapa banyaknya Imam2 Hadits terbesar di dunia yang hafal Al Qur'an dan menguasai ratusan ribu hadits dgn rendah hati sholat dgn mengikuti Mazhab Imam Syafi'ie.
Masak kalian yang belum tentu hafal Juz 'Amma dgn sombong mencoba menggali sendiri kitab2 hadits agar bisa sholat sesuai sunnah Nabi. Tidak semua perbuatan ayah anda, anda tulis dalam "Hadits". Begitu pula tidak semua Sunnah Nabi dituliskan para Sahabat ke dalam Hadits. Tapi Sunnah Nabi tsb mengalir lewat Sunnah Sahabat yg meniru Sunnah Nabi. Begitu seterusnya.
Posisi kepala, tangan, kaki, jari, dsb itu sulit dituliskan dgn hadits. Jadi harus praktek langsung. Cara terbaik belajar silat adalah dgn praktek langsung dgn guru2 silat. Tidak bisa orang cuma baca kitab silat akhirnya bisa jadi ahli silat.
Aneh jika seorang tukang servis jam hingga usia 20 tahun seperti Albani yang belajar sendiri di perpustakaan tiba2 jadi Ahli Hadits yg lebih hebat daripada Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Hajar dsb dan menulis cara Sholat Nabi yg ternyata bertentangan dgn cara yang dicontohkan oleh para Imam Mazhab. Memangnya dia punya mesin waktu Dora Emon sehingga bisa pergi dari abad 14 Hijriyah ke 1 Hijriyah untuk melihat Nabi sholat.
Itu saja dulu materi hari Ini
#Sarkub #Aswaja #KampusMenyan
 salam menyann ,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar